Ciri-Ciri Kanker Payudara
Kanker
payudara yang
terdeteksi lebih
dini
kemungkinan
untuk
sembuhnya akan
semakin besar.
Pemeriksaan
yang dilakukan
tidak mahal dan tidak sulit, karena itu
kenali ciri-ciri kanker payudara.
Saat ini kanker payudara masih menempati
urutan kedua terbanyak yang diderita oleh
kaum perempuan setelah kanker serviks
(leher rahim).
Karena itu penting bagi perempuan untuk
bisa mengenali lebih dini ciri-ciri dari
kanker payudara, sehingga jika ditemukan
dalam stadium awal kesempatan untuk
sembuhnya masih tinggi.
"Kunci utama yang harus diwaspadai
adalah jika seseorang menemukan benjolan
yang permanen dan tidak menimbulkan
rasa sakit (painless). Karena biasanya
tumor yang ganas tidak menimbulkan rasa
sakit," ujar Dr dr Andhika Rachman, SpPD,
saat dihubungi detikHealth, Rabu
(9/6/2010).
Dr Andhika menuturkan salah satu cara
untuk mendeteksi awal kanker payudara
adalah dengan melakukan SADARI
(Pemeriksaan Payudara Sendiri) yang
dilakukan seminggu setelah menstruasi.
Waktu seminggu setelah menstruasi sangat
tepat karena pada saat itu hormon
estrogen dan progesteron berada pada
kadar yang rendah. Hormon estrogen dan
progesteron mengontrol dan
mempengaruhi besar atau kecilnya
payudara.
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
adalah melakukan beberapa hal berikut:
1. Perhatikan payudara dengan posisi
kedua tangan di atas kepala kemudian
kedua tangan di pinggang.
2. Angkat tangan kiri ke atas kepala.
3. Gunakan permukaan jari yang rata untuk
meraba atau menekan payudara serta
pastikan untuk menyentuh seluruh bagian
payudara. Pola yang digunakan bisa dengan
gerakan arah memutar, gerakan arah naik
dan turun atau arah keluar dan masuk area
putting. Usahakan menggunakan gerakan
yang sama setiap bulannya.
4. Menekan setiap putting dengan lembut
dan memperhatikan apakah ada cairan
yang keluar.
5. Memeriksa daerah antara payudara dan
ketiak serta payudara dan tulang dada
sambil berbaring.
6. Mengulangi semua langkah tersebut
untuk payudara yang sebelah kanan.
"SADARI ini merupakan deteksi yang tidak
perlu mengeluarkan biaya dan sekitar 80
persen kanker payudara diketahui melalui
SADARI," imbuh dokter yang berpraktek di
RSCM dan RS Kramat 128 Jakarta itu.
Dokter Andhika yang tergabung dalam
Perhimpunan Onkologi Indonesia ini
menuturkan setiap perempuan harus
mampu mengenali payudaranya sendiri
dengan menggunakan tangan kanan,
karena biasanya tangan kanan lebih
terlatih.
Hal ini bisa dilakukan seseorang dengan
cara berdiri di depan kaca pada posisi agak
membungkuk (seperti ruku' saat sedang
shalat). Lalu dalam posisi menggantung,
kondisi yang normal adalah payudara
sebelah kanan harus lebih tinggi
dibandingkan dengan payudara sebelah
kiri.
Selain itu untuk memeriksa ada atau
tidaknya benjolan disekitar payudara, bisa
dilakukan dengan cara meraba payudara
secara memutar pada posisi berlawanan
arah jarum jam mulai dari puting hingga ke
arah luar.
Dr Andhika menambahkan jika seseorang
memiliki gangguan pada payudaranya,
maka akan muncul tanda-tanda sebagai
berikut:
1. Jika payudara dipencet, maka akan keluar
cairan putih seperti susu yang tidak berbau
tapi tidak ada rasa nyeri yang timbul.
2. Kulit payudara tampak seperti kulit jeruk,
yaitu mengerut dengan pori-pori kulit yang
agak menonjol.
3. Terdapat benjolan yang selalu ditemukan
saat memeriksa di daerah sekitar payudara
atau di bawah ketiak.
"Jika ditemukan adanya gangguan atau
masalah pada payudara, maka sebaiknya
segera periksakan ke dokter. Biasanya
dokter akan melakukan pemeriksaan lebih
lanjut berupa USG payudara, jika hasilnya
masih meragukan maka akan dilanjutkan
dengan mamografi untuk mengetahui
apakah tumor jinak atau ganas,"
ungkapnya.
Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan pada
usia muda 20-30 tahun. Tapi bagi
perempuan yang sudah menikah,
mengonsumsi kontrasepsi hormonal, pakai
silikon atau operasi plastik pada
payudaranya, sebaiknya memberikan
perhatian lebih untuk pemeriksaan
tersebut.
@detik.com
payudara yang
terdeteksi lebih
dini
kemungkinan
untuk
sembuhnya akan
semakin besar.
Pemeriksaan
yang dilakukan
tidak mahal dan tidak sulit, karena itu
kenali ciri-ciri kanker payudara.
Saat ini kanker payudara masih menempati
urutan kedua terbanyak yang diderita oleh
kaum perempuan setelah kanker serviks
(leher rahim).
Karena itu penting bagi perempuan untuk
bisa mengenali lebih dini ciri-ciri dari
kanker payudara, sehingga jika ditemukan
dalam stadium awal kesempatan untuk
sembuhnya masih tinggi.
"Kunci utama yang harus diwaspadai
adalah jika seseorang menemukan benjolan
yang permanen dan tidak menimbulkan
rasa sakit (painless). Karena biasanya
tumor yang ganas tidak menimbulkan rasa
sakit," ujar Dr dr Andhika Rachman, SpPD,
saat dihubungi detikHealth, Rabu
(9/6/2010).
Dr Andhika menuturkan salah satu cara
untuk mendeteksi awal kanker payudara
adalah dengan melakukan SADARI
(Pemeriksaan Payudara Sendiri) yang
dilakukan seminggu setelah menstruasi.
Waktu seminggu setelah menstruasi sangat
tepat karena pada saat itu hormon
estrogen dan progesteron berada pada
kadar yang rendah. Hormon estrogen dan
progesteron mengontrol dan
mempengaruhi besar atau kecilnya
payudara.
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
adalah melakukan beberapa hal berikut:
1. Perhatikan payudara dengan posisi
kedua tangan di atas kepala kemudian
kedua tangan di pinggang.
2. Angkat tangan kiri ke atas kepala.
3. Gunakan permukaan jari yang rata untuk
meraba atau menekan payudara serta
pastikan untuk menyentuh seluruh bagian
payudara. Pola yang digunakan bisa dengan
gerakan arah memutar, gerakan arah naik
dan turun atau arah keluar dan masuk area
putting. Usahakan menggunakan gerakan
yang sama setiap bulannya.
4. Menekan setiap putting dengan lembut
dan memperhatikan apakah ada cairan
yang keluar.
5. Memeriksa daerah antara payudara dan
ketiak serta payudara dan tulang dada
sambil berbaring.
6. Mengulangi semua langkah tersebut
untuk payudara yang sebelah kanan.
"SADARI ini merupakan deteksi yang tidak
perlu mengeluarkan biaya dan sekitar 80
persen kanker payudara diketahui melalui
SADARI," imbuh dokter yang berpraktek di
RSCM dan RS Kramat 128 Jakarta itu.
Dokter Andhika yang tergabung dalam
Perhimpunan Onkologi Indonesia ini
menuturkan setiap perempuan harus
mampu mengenali payudaranya sendiri
dengan menggunakan tangan kanan,
karena biasanya tangan kanan lebih
terlatih.
Hal ini bisa dilakukan seseorang dengan
cara berdiri di depan kaca pada posisi agak
membungkuk (seperti ruku' saat sedang
shalat). Lalu dalam posisi menggantung,
kondisi yang normal adalah payudara
sebelah kanan harus lebih tinggi
dibandingkan dengan payudara sebelah
kiri.
Selain itu untuk memeriksa ada atau
tidaknya benjolan disekitar payudara, bisa
dilakukan dengan cara meraba payudara
secara memutar pada posisi berlawanan
arah jarum jam mulai dari puting hingga ke
arah luar.
Dr Andhika menambahkan jika seseorang
memiliki gangguan pada payudaranya,
maka akan muncul tanda-tanda sebagai
berikut:
1. Jika payudara dipencet, maka akan keluar
cairan putih seperti susu yang tidak berbau
tapi tidak ada rasa nyeri yang timbul.
2. Kulit payudara tampak seperti kulit jeruk,
yaitu mengerut dengan pori-pori kulit yang
agak menonjol.
3. Terdapat benjolan yang selalu ditemukan
saat memeriksa di daerah sekitar payudara
atau di bawah ketiak.
"Jika ditemukan adanya gangguan atau
masalah pada payudara, maka sebaiknya
segera periksakan ke dokter. Biasanya
dokter akan melakukan pemeriksaan lebih
lanjut berupa USG payudara, jika hasilnya
masih meragukan maka akan dilanjutkan
dengan mamografi untuk mengetahui
apakah tumor jinak atau ganas,"
ungkapnya.
Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan pada
usia muda 20-30 tahun. Tapi bagi
perempuan yang sudah menikah,
mengonsumsi kontrasepsi hormonal, pakai
silikon atau operasi plastik pada
payudaranya, sebaiknya memberikan
perhatian lebih untuk pemeriksaan
tersebut.
@detik.com
Komentar
Posting Komentar
Suka artikel diatas?
Coment please..
Supaya bisa tahu kalau kamu suka and bisa posting artikel seperti ini lagi :)
Thanks for the visit