Jakarta Tenggelam Tahun 2030
Wajar jika Jakarta Tenggelam Tahun 2030
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
--- Pelawak yang kini
menjadi anggota Fraksi
Partai Amanat Nasional,
Deddy Gumelar alias Miing
percaya bahwa Kota Jakarta akan tenggelam
karena banjir pada tahun 2030 nanti jika
tidak diantisipasi sejak saat ini.
"Ini kan semua karena ulah manusia. Ketika
kemarau kita kekeringan pas musim hujan
banjir. Alam sudah tidak bisa menampung
resapan air karena Jakarta penuh pencakar
langit. Wajar kalau jakarta akan tenggelam
tahun 2030," ucap Miing, ditemui di acara
ulang tahun anak Adjie Masaid, di Hotel
Sultan, Minggu (19/9/2010).
Menurut Miing, amblasnya jalan RE
Martadinata merupakan salah satu gejala
penataan kota yang belum maksimal
dilaksanakan. Salah satu anggota grup
Bagito tersebut berharap agar seluruh
lapisan masyarakat mematuhi peraturan
tersebut.
"Yang perlu adanya penegakan hukum.
Masyarakat harus menaati rencana tata
ruang wilayah, jadi lahan ekonomi untuk
ekonomi bukan untuk lahan perumahan.
Sekarang kan terjadi banyak
penyimpangan. Yang tadinya fasilitas umum
jadi buat gedung juga," jelas salah satu
pentolan grup lawak Bagito.
Mungkin kalau banyak orang yg gak peduli sama lingkungan pun, tak perlu tunggu sampai tahun 2030 lagi, tahun 2020 pun tenggelam.
Makanya mulai dulu dari diri kita sendiri, seperti jangan membuang sampah sembarangan ataupun gunakan botol minum, bukan botol plastik yang sekali pakai, pilih yang botolnya ada angka ''5'' nya. Untuk jelasnya baca artikel ini
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
--- Pelawak yang kini
menjadi anggota Fraksi
Partai Amanat Nasional,
Deddy Gumelar alias Miing
percaya bahwa Kota Jakarta akan tenggelam
karena banjir pada tahun 2030 nanti jika
tidak diantisipasi sejak saat ini.
"Ini kan semua karena ulah manusia. Ketika
kemarau kita kekeringan pas musim hujan
banjir. Alam sudah tidak bisa menampung
resapan air karena Jakarta penuh pencakar
langit. Wajar kalau jakarta akan tenggelam
tahun 2030," ucap Miing, ditemui di acara
ulang tahun anak Adjie Masaid, di Hotel
Sultan, Minggu (19/9/2010).
Menurut Miing, amblasnya jalan RE
Martadinata merupakan salah satu gejala
penataan kota yang belum maksimal
dilaksanakan. Salah satu anggota grup
Bagito tersebut berharap agar seluruh
lapisan masyarakat mematuhi peraturan
tersebut.
"Yang perlu adanya penegakan hukum.
Masyarakat harus menaati rencana tata
ruang wilayah, jadi lahan ekonomi untuk
ekonomi bukan untuk lahan perumahan.
Sekarang kan terjadi banyak
penyimpangan. Yang tadinya fasilitas umum
jadi buat gedung juga," jelas salah satu
pentolan grup lawak Bagito.
Mungkin kalau banyak orang yg gak peduli sama lingkungan pun, tak perlu tunggu sampai tahun 2030 lagi, tahun 2020 pun tenggelam.
Makanya mulai dulu dari diri kita sendiri, seperti jangan membuang sampah sembarangan ataupun gunakan botol minum, bukan botol plastik yang sekali pakai, pilih yang botolnya ada angka ''5'' nya. Untuk jelasnya baca artikel ini
Komentar
Posting Komentar
Suka artikel diatas?
Coment please..
Supaya bisa tahu kalau kamu suka and bisa posting artikel seperti ini lagi :)
Thanks for the visit