My Naruto FanFic Part II

"Saya disini mengajar pelajaran bahasa Jepang. Nah, sekarang buka halaman 42, kita akan mempelajari tentang kosa kata Jepang yang lebih dalam lagi, sepe-'' belum selesai Jiraiya-sensei menjelaskan rupanya Shizune melewati kelas kami dengan pakaian yang bisa dikatakan cukup seksi, dengan rok yang hampir selutut dan dipadu dengan kemeja tanpa lengannya, yang membuat mulut Jiraiya menganga lebar sambil memancarkan aura kasih eh bukan aura genitnya, lalu tanpa ba-bi-bu lagi, segera saja Jiraiya-sensei berlari ke arah Shizune yang baru saja melewati kelas XI-3.

Semua murid melongo. Melihat keparahan dari seorang Jiraiya-sensei yang menjelaskan hanya setengah, tidak! Bukan setengah bahkan hanya 0,5 persen saja dan lalu pergi begitu saja. Benar-benar parah.

'Hhh...dasar otak mesum!' gumam Sakura dalam hati.

-Sakura's PoV-

Aku pun menyandarkan kepalaku di dinding, dan refleks Naruto menatap mataku dalam-dalam, aku pun membalikkan kepalaku ke arah lain. Entah kenapa wajahku terasa panas.

"Sakura-chan, pipimu memerah tuh."

"A-apa? Dasar kau! Untuk apa kau menatapku? Hah!?"

"Tidak apa-apa, hanya ingin mengagumi mata indah emerald-mu."
Sontak kurasakan pipiku semakin memanas lagi, ya Kami-sama orang disampingku ini, benar-benar konyol! Sudah itu gombal lagi!

"Dasar kau pria gombal." kataku mendengus kesal.

"Apa kau memasang batu emeralds di matamu, Sakura?" tanya Naruto sambil memasang muka inosen.
heh!? Pertanyaan bodoh macam apa itu? Dasar pria aneh! Sudah aneh, kekanak-kanakan lagi. Lengkap sudah penderitaanku duduk bersamanya!

"Naruto?"

"Apa Sakura-chan manis?"

"Mau tidak telingamu ku cat merah gratis, Naruto...-kun? hehehee~" ujarku dengan menekankan kata 'kun' sambil menyeringai (sadis).

"A-apa maksu-"

"ADAAWW...! Tolong, lepaskan aku Sakura-chan, tolong." mohon Naruto dengan nada memelas karena telinganya sedang diputar olehku, alias dijewer.

"Makanya, jangan bertanya yang aneh-aneh lagi! Huh.." (lagi-lagi) aku mendengus kesal.

"Memangnya aku salah ya bertanya seperti itu?"

"Ohh, jadi kau mau telingamu ku-"

"Ampuuunn, Sakura-chan, maaf deh!" kata Naruto sambil meringis dan memegang telinganya yang sudah memerah dan sakit.

Haah, rasakan. Aku bisa tersenyum penuh kemenangan (baca: licik) sekarang..

-End's of Sakura's PoV-

Bel sekolah pun berbunyi, semua murid dari semua kelas pun berhamburan keluar, termasuk kelasku. 'Krukk~' perut Sakura berbunyi nyaring tanda dia kelaparan, ternyata dia bela-belaan tidak sarapan sebelum datang ke sekolah hanya karena ingin datang ke sekolah pagi-pagi demi ingin duduk bersama Sasuke, yah tapi dasar yang namanya nasib, Sakura pun duduk dengan Naruto.

'Aduh, lapar nih. Ke kantin dulu, ah~' gumam Sakura.

"Heh, Naruto. Kenapa kau masih disini? Kenapa kau tidak pergi bermain dengan semua temanmu?" ketus Sakura tajam.

"Aku tak akan membiarkanmu pindah."
"Siapa yang mau pindah tempat duduk, baka? Kau bilang sudah tidak ada tempat dudul lagi? Bodoh! Aku mau ke kantin nih! Perutku sudah lapar!"

"Hehehe~, aku amnesia sementara karena kecantikanmu Sakura-chan. Kalau begitu, ayolah!" kata Naruto sambil menarik tangan Sakura dengan keras dan sukses membuat Sakura malu sendiri.
Bagaimana tidak? Semua orang melihat dia dan Naruto sama-sama bergandengan tangan. Sakura berusaha melepaskannya, tapi itu semua hanya membuat tangannya semakin sakit saja.

'Astaga! Sasuke melihatku! Arghh, sial!' umpat Sakura dalam hati, tapi yang melihat malah cuek bebek sambil tersenyum tipis saja, sangat tipis dan tidak kasat mata.
Sakura menunduk malu, Ino dan Tenten yang ada disitu menertawai Sakura. 'Dasar, sesama teman bukannya saling membantu, malah menertawai! Huh!' gerutu Sakura kesal.

'Nah, kita sudah sampai, Sakura-chan!" teriak Naruto gembira.

"NARUTOOO! Aku bilang lepaskan..!!" Sakura berteriak keras.
Dan sekali lagi nasib berkata lain kepada Sakura, disana semua orang melihatnya dengan penuh keheranan. Sakura tertunduk malu lagi (dan lagi).

"Hhhh, Naruto..! Kau membuatku malu lagi. Kali ini benar-benar keterlaluan!" pekik Sakura keras kepada Naruto. Sakura segera berlari dari kantin dan berlari menuju toilet wanita, dan segera menuju masuk ke salah satu ruangan toilet yang ada di dalam toilet wanita. Naruto menganga lebar.

Komentar

  1. apa ini masih ada Lanjutannya?

    BalasHapus
  2. @anonim msh ada, tp aku postnya di fanfiction.net, tp jika msh ada yg mnanti lanjutan, aku akan post lanjutannya lg .
    Thx

    BalasHapus

Posting Komentar

Suka artikel diatas?
Coment please..
Supaya bisa tahu kalau kamu suka and bisa posting artikel seperti ini lagi :)
Thanks for the visit

Postingan populer dari blog ini

Cerita ABG | Cerita HOT | Cerita ABG ML (foto HOT)

How to Contact Me

Resensi Buku | Review Novel Once Upon a Love by Aditia Yudis