My Naruto FanFic Part I
"A Promise"
Genre : Romance and a lil bit of humor
Warning! : first fic on this fandom, PoV, OOC, typo[s], dan GaJe.
Disclaimer: Naruto © Masashi Kishimoto, This fic © Teeny.
Pair: NaruSaku
Summary: Dulu kau bilang kau mencintaiku, tapi sekarang? Salahkah aku jika baru sekarang bisa mencintaimu, Naruto? Judul sama summary ga nyambung, so just Read and Review yakh..
^.^.^.^.^.^
Tahun ajaran Semester baru pun dimulai, semua murid XI-3 pun berebut tempat duduk. Terutama Sakura!
Ya, inilah kebiasaan murid-murid di sekolah Konosaki, selalu berganti tempat duduk setiap pergantian semester. Padahal bukan tahun ajaran kelas baru.
"Kya! aku mau duduk dengan Sasuke-kun! Tapi, meja Sasuke dikerubuti oleh perempuan-perempuan lainnya. Huh, aku tidak boleh kalah nih!"
"Minggir-minggir! Aku mau duduk dengan Sasuke!" kata Sakura mencoba menerobos sekumpulan FansGirls Sasuke yang berusaha ingin duduk di tempat Sasuke.
"Eh! Enak saja kau! Aku yang duduk dengan Sasuke!" kata Karin membalas ucapan Sakura dengan tatapan tajam.
"Heh! Aku yang duluan datang! Tak bisa, tak bisa." kata yang lainnya, Sakura tak bisa melihat semua orang dengan jelas, karena Sakura sudah ditindih oleh semuanya.
"Ah!" pekik Sakura kesal, Sakura pun melangkah keluar karena kegerahan, 'lihat saja seragamku jadi kusut!'
"Huh.." Sakura menoleh ke sekeliling.
"Ino dan Tenten sudah datang belum ya?"
Tapi, tiba-tiba ada orang yang memanggil Sakura, Sakura pun menoleh ke sumber suara, seseorang dengan rambut berbentuk durian dan berwarna pirang.
'Ahh, lagi-lagi Naruto, anak konyol itu!'
"Sakura!"
"Ada apa?" tatap Sakura dingin.
"Ayo, duduk disampingku Sakura! Mumpung belum ada yang duduk." katanya diiringi dengan senyum polosnya yang menurut Sakura.. Bodoh.
"Duduk denganmu? Jangan harap deh, bisa-bisa aku akan diganggumu terus setiap ha-."
Belum selesai Sakura berbicara, tiba-tiba tangannya ditarik oleh Naruto.
"Hei, Naruto! Aku bilang aku tak mau duduk denganmu, lepaskan aku! Ih!" pekik Sakura kesal.
"Haha, kau duduk didalam ya, Sakura-Chan. Kau tak boleh pindah lagi."
"Cih." Sakura mendecih kesal.
'Mungkin hari sialku ya? Apa ini mimpi buruk?' Sakura mencubit tangannnya.
'Aw, sakit! Aduh, tidak! Habislah aku.'
"Naruto, aku mau keluar!"
"Eh, kau tak boleh pindah lagi, Sakura-Chan."
"Hhh..." Sakura mendesah kesal. Kalau sudah begini, lebih baik Sakura mengalah sajalah daripada harus terlibat pertengkaran konyol dengannya.
Sakura melihat ke arah tempat duduk Sasuke, ternyata Sasuke sudah tak ada disitu lagi, yang ada malah Chouji sengan keripik kentangnya dan ups,, sepertinya ada yang berbeda.
'Haha' Sakura tertawa dalam hati, ternyata Karin duduk dengan Chouji. Pantesan cemberut banget kelihatannya. 'Tengsin kan Karin? Hihihi,' tawa Sakura lagi dalam hati.
Sakura melihat ke sekeliling ternyata Sasuke duduk dengan Sai.
'Mungkin dia muak dengan FansGirlsnya itu? Untung saja tadi Naru-, Ups! Ah, sama saja Chouji dengan Naruto, mending aku duduk sendiri saja deh..' pikir Sakura.
Sakura mengepalkan tangannya dan tak sengaja memukul meja.
"Ada apa Sakura-Chan?"
"Uh, tidak ada bodoh. Kau tak usah pedulikan aku, bodoh!"
"Terserah, Sakura-Chan, tapi bisakah kau berhenti memanggilku 'bodoh'?"
"Bisa saja, tapi sebelumnya biarkan aku pergi dulu!"
"Baiklah, apakah kau mau duduk di pangkuannya Sasuke? Ataukah kau mau duduk di kursi guru?" kata Naruto sambil menjulurkan lidahnya.
Sakura menoleh ke sekeliling kelas, ternyata semuanya penuh. Kalau Tenten? Halah, sudah pasti dengan dengan Neji. Ino? Ah tak perlu diragukan lagi, nah pasti dengan Shikamaru
Kira-kira dimana ya Hinata? Gadis pendiam itu? Mari kita lihat! Ah, itu dia rupanya dia di pojok kelas dan duduk dengan Shion, cocok. Sama-sama gadis yang mempunyai mata berwarna lavender.
'Pasti Ino dan Tenten akan mengalami hari-hari menyenangkan.
Sedangkan aku? Ah, aku menoleh ke arah Naruto lagi. Masih bertahan dengan senyum bodohnya Sambil memandangi aku. Huft,' keluh Sakura.
"Bagaimana jadi tidak?" tanyanya sambil menyeringai.
"Huh, whatever.." kata Sakura pasrah, sangat pasrah.
Tiba-tiba kelas yang tadinya ribut menjadi hening. Karena Jiraiya masuk kekelas Sakura dangan senyum mesumnya itu.
'Huh, guru yang paling aku benci. Dasar mesum, sudah itu kerjanya makan gaji buta saja. Dasar baka!' rutuk Sakura dalam hati.
"Selamat pagi, anak-anak. Saya Jiraiya, Mulai hari ini saya yang akan menjadi guru Bahasa Kepang..eh Jepang kalian menggantikan... Aduh siapa namanya? Ah, lupakan saja yg pasti guru itu tidak mengajar lagi karena suatu hal. Hohihu~" kata sensei Jiraiya sambil tertawa GaJe.
"nama gurunya Kurenai-sensei...!" teriak semuanya bersamaan.
"Oh, iya saya lupa. haha, eh! Saya kan sudah bilang lupakan saja! Kalian ini! Huh..!" sensei Jiraiya marah-marah sendiri yang mengakibatkan semua muridnya mengiranya gila.
Genre : Romance and a lil bit of humor
Warning! : first fic on this fandom, PoV, OOC, typo[s], dan GaJe.
Disclaimer: Naruto © Masashi Kishimoto, This fic © Teeny.
Pair: NaruSaku
Summary: Dulu kau bilang kau mencintaiku, tapi sekarang? Salahkah aku jika baru sekarang bisa mencintaimu, Naruto? Judul sama summary ga nyambung, so just Read and Review yakh..
^.^.^.^.^.^
Tahun ajaran Semester baru pun dimulai, semua murid XI-3 pun berebut tempat duduk. Terutama Sakura!
Ya, inilah kebiasaan murid-murid di sekolah Konosaki, selalu berganti tempat duduk setiap pergantian semester. Padahal bukan tahun ajaran kelas baru.
"Kya! aku mau duduk dengan Sasuke-kun! Tapi, meja Sasuke dikerubuti oleh perempuan-perempuan lainnya. Huh, aku tidak boleh kalah nih!"
"Minggir-minggir! Aku mau duduk dengan Sasuke!" kata Sakura mencoba menerobos sekumpulan FansGirls Sasuke yang berusaha ingin duduk di tempat Sasuke.
"Eh! Enak saja kau! Aku yang duduk dengan Sasuke!" kata Karin membalas ucapan Sakura dengan tatapan tajam.
"Heh! Aku yang duluan datang! Tak bisa, tak bisa." kata yang lainnya, Sakura tak bisa melihat semua orang dengan jelas, karena Sakura sudah ditindih oleh semuanya.
"Ah!" pekik Sakura kesal, Sakura pun melangkah keluar karena kegerahan, 'lihat saja seragamku jadi kusut!'
"Huh.." Sakura menoleh ke sekeliling.
"Ino dan Tenten sudah datang belum ya?"
Tapi, tiba-tiba ada orang yang memanggil Sakura, Sakura pun menoleh ke sumber suara, seseorang dengan rambut berbentuk durian dan berwarna pirang.
'Ahh, lagi-lagi Naruto, anak konyol itu!'
"Sakura!"
"Ada apa?" tatap Sakura dingin.
"Ayo, duduk disampingku Sakura! Mumpung belum ada yang duduk." katanya diiringi dengan senyum polosnya yang menurut Sakura.. Bodoh.
"Duduk denganmu? Jangan harap deh, bisa-bisa aku akan diganggumu terus setiap ha-."
Belum selesai Sakura berbicara, tiba-tiba tangannya ditarik oleh Naruto.
"Hei, Naruto! Aku bilang aku tak mau duduk denganmu, lepaskan aku! Ih!" pekik Sakura kesal.
"Haha, kau duduk didalam ya, Sakura-Chan. Kau tak boleh pindah lagi."
"Cih." Sakura mendecih kesal.
'Mungkin hari sialku ya? Apa ini mimpi buruk?' Sakura mencubit tangannnya.
'Aw, sakit! Aduh, tidak! Habislah aku.'
"Naruto, aku mau keluar!"
"Eh, kau tak boleh pindah lagi, Sakura-Chan."
"Hhh..." Sakura mendesah kesal. Kalau sudah begini, lebih baik Sakura mengalah sajalah daripada harus terlibat pertengkaran konyol dengannya.
Sakura melihat ke arah tempat duduk Sasuke, ternyata Sasuke sudah tak ada disitu lagi, yang ada malah Chouji sengan keripik kentangnya dan ups,, sepertinya ada yang berbeda.
'Haha' Sakura tertawa dalam hati, ternyata Karin duduk dengan Chouji. Pantesan cemberut banget kelihatannya. 'Tengsin kan Karin? Hihihi,' tawa Sakura lagi dalam hati.
Sakura melihat ke sekeliling ternyata Sasuke duduk dengan Sai.
'Mungkin dia muak dengan FansGirlsnya itu? Untung saja tadi Naru-, Ups! Ah, sama saja Chouji dengan Naruto, mending aku duduk sendiri saja deh..' pikir Sakura.
Sakura mengepalkan tangannya dan tak sengaja memukul meja.
"Ada apa Sakura-Chan?"
"Uh, tidak ada bodoh. Kau tak usah pedulikan aku, bodoh!"
"Terserah, Sakura-Chan, tapi bisakah kau berhenti memanggilku 'bodoh'?"
"Bisa saja, tapi sebelumnya biarkan aku pergi dulu!"
"Baiklah, apakah kau mau duduk di pangkuannya Sasuke? Ataukah kau mau duduk di kursi guru?" kata Naruto sambil menjulurkan lidahnya.
Sakura menoleh ke sekeliling kelas, ternyata semuanya penuh. Kalau Tenten? Halah, sudah pasti dengan dengan Neji. Ino? Ah tak perlu diragukan lagi, nah pasti dengan Shikamaru
Kira-kira dimana ya Hinata? Gadis pendiam itu? Mari kita lihat! Ah, itu dia rupanya dia di pojok kelas dan duduk dengan Shion, cocok. Sama-sama gadis yang mempunyai mata berwarna lavender.
'Pasti Ino dan Tenten akan mengalami hari-hari menyenangkan.
Sedangkan aku? Ah, aku menoleh ke arah Naruto lagi. Masih bertahan dengan senyum bodohnya Sambil memandangi aku. Huft,' keluh Sakura.
"Bagaimana jadi tidak?" tanyanya sambil menyeringai.
"Huh, whatever.." kata Sakura pasrah, sangat pasrah.
Tiba-tiba kelas yang tadinya ribut menjadi hening. Karena Jiraiya masuk kekelas Sakura dangan senyum mesumnya itu.
'Huh, guru yang paling aku benci. Dasar mesum, sudah itu kerjanya makan gaji buta saja. Dasar baka!' rutuk Sakura dalam hati.
"Selamat pagi, anak-anak. Saya Jiraiya, Mulai hari ini saya yang akan menjadi guru Bahasa Kepang..eh Jepang kalian menggantikan... Aduh siapa namanya? Ah, lupakan saja yg pasti guru itu tidak mengajar lagi karena suatu hal. Hohihu~" kata sensei Jiraiya sambil tertawa GaJe.
"nama gurunya Kurenai-sensei...!" teriak semuanya bersamaan.
"Oh, iya saya lupa. haha, eh! Saya kan sudah bilang lupakan saja! Kalian ini! Huh..!" sensei Jiraiya marah-marah sendiri yang mengakibatkan semua muridnya mengiranya gila.
Komentar
Posting Komentar
Suka artikel diatas?
Coment please..
Supaya bisa tahu kalau kamu suka and bisa posting artikel seperti ini lagi :)
Thanks for the visit