My Naruto Fanfic Part IV

~X_x_X_x_X_x~

Sakura berjalan menuju ke kelasnya. Kakashi, wali kelas mereka, telah tiba di kelasnya. Tak ada semburat kekhawatiran di wajah Sakura, karena dia akan permisi ke Kakashi untuk istirahat sebentar di ruang UKS karena dia merasa tidak enak badan. Mungkin karena setelah menangis tadi kepalanya agak pusing jadinya.

"Hei, kenapa kamu terlambat!?" bentak Kakashi.

"maaf, Kakashi-sensei. Aku tak enak badan tadi, dan sekarang aku mau permisi ke ruang UKS. Boleh tidak?"

Kakashi menempelkan punggung tangannya ke dahi Sakura.
Voila, ternyata gadis itu sekarang sudah benar-benar sakit.
"Astaga, panas sekali. Sebaiknya kau pulang saja Sakura. Aku takut kau tidak akan merasa lebih baik kalau ke UKS saja."

"Tidak apa-apa, Kakashi-sensei. Mungkin istirahat sebentar di ruang UKS bisa membantuku."

"Tidak, kau pulang saja. Lagian, sama saja kalau kau pulang ke rumah dengan ke UKS, sama-sama istirahatmu akan lama juga. Cepatlah kemas barang-barangmu dan lalu ke rumah sakit."

"Oh, baiklah, Kakashi-sensei. Terima kasih."

Yah, sensei yang satu ini memang tidak bisa ditebak sifatnya, kadang-kadang akan sedingin es dan kadang juga bisa selembut sutra, dan bisa saja emosi sampai melempar kursi.

Sakura bergegas mengambil tasnya di laci mejanya. Eh? Tapi disana tidak ada Naruto. Hanya ada Ino, sahabat baik Sakura. Sakura melihat ke sekeliling, ternyata Naruto duduk dengan Shikamaru.

^.^ Flashback : ON ^.^

'Aku menyesal telah membuat gadis yang kusukai, Sakura. Hmm, bagaimanapun terpaksa aku mengalah. Sakura pasti akan sedih lagi jika dia tau, kalau dia duduk denganku lagi. Aku harus meminta Ino duduk disini. Bagaimanapun caranya...'

"Ino, bisa tidak datang kesini sebentar?"

"Ada apa Naruto? Kau menggangguku saja!" kata Ini dengan kesal karena Naruto menggangu 'acara bincang-bincang'nya dgn Shikamaru.

"Tolonglah Ino. Sebentar saja."

"Huh, baiklah.. Shikamaru sayang, aku ada urusan sebentar dgn Naruto menyebalkan itu. Sebentar lagi aku datang."
"Baiklah, memang Naruto itu sangat merepotkan." Shikamaru terkekeh pelan.

Ino pun datang dan lalu duduk di sebelah Naruto.
"Ada apa sih?" tanya Ino ketus.

"Begini Ino, ........"

Naruto pun menceritakan kejadiannya panjang lebar kepada Ino.
"Jadi aku harap kau bisa membantuku, please.. Aku mohon Ino."

"Hmm, baiklah. Aku mengerti bagaimana rumitnya, errr.. hubungan kalian. Tapi, sebelumnya aku harap kau akan memberiku imbalan. Karena aku tidak bisa duduk dekat Shikamaru lagi."

"Hhhh... Baiklah. Nanti sore, setelah pulang sekolah akan ku traktir kau dan Shikamaru makan mie ramen? Bagaimana?"

"Haahh? Mie ramen? Kau tak bosan makan mie ramen? Apa enaknya sih mie ramen? Aku mau ice cream Sundae tau.." ketus Ino.

"Ya sudahlah, demi Sakura aku akan berbuat apapun, termasku mengorbankan uang tabunganku.." keluh Naruto.

"Haha, begitu dong. Nanti sore kau ingat datang ke, mmm.. bagaimana ke toko Polar Ice?"(a/n:sorii, namanya ngawur)

"Ya sudah." 'Dasar cewe' matre!' gumam Naruto pelan yg ternyata didengar Ino.

"Apaa? Apa katamu tadi? Coba kau ulangi lagi."

"E-eh, aku bilang ya sudah."

"Kau bilang aku cewe' matre kan? Ayo ngaku! kalau tidak aku tak akan mau pindah."

"Ba-baiklah. Aku minta maaf. Kau tak matre, kau baik, Kau cantik dan Shikamaru tampan. Puas?"

Ino hanya cuek dan berlalu dari Naruto, dan Ino pun balik lagi ke tempat duduknya, kelihatannya Ino akan merundingkan sesuatu dengan Shikamaru.

"Oh, begitu ya. Tragis sekali nasibnya. Mau bagaimana lagi, terpaksa deh aku duduk dengan Naruto. Hmm.. Memang merepotkan sekali!" desah Shikamaru.

"Well, apa boleh buat, Shikamaru nanti jam 3 sore datang ke toko Polar Ice ya. Naruto akan mentraktir kita. Semoga saja dia tidak akan mengingkarinya."

"Ya semoga saja. Yang kutau Naruto itu sulit menepati janji. Bocah yang satu ini memang sangat akrab dengan kata merepotkan." keluh Shikamaru sambil menguap lebar.

^.^ Flashback : OFF ^.^

"Sakura, baik-baik saja kan? Eh, kamu menangis ya?" tanya Ino yg menyadari wajah Sakura yang sembab.

"Terima kasih Ino. Aku tidak apa-apa kok, cuma sedikit tidak enak badan saja."

"Oh, Kamu mau kuantar tidak Sakura?"

"Dasar, memangnya kamu mau mengantarkanku sampai ke rumahku?"

"Bodoh, kalau itu sih suruh saja Naruto. Dia pasti mau. maksudku mengantarmu sampai ke depan sekolah."

"Ino! Berhenti menyebut nama Naruto. Aku tak suka!" bentak Sakura yang ternyata ampuh langsung membuat Ino diam seribu kata dan beberapa murid lainnya pun sampai bisa terkejut.

"Bye Ino. Aku pulang dulu." Sakura melangkah keluar kelas. Sedangkan di belakang sana, ada dua buah mata sapphire yang menatap Sakura terus sampai badannya semakin menjauh dan akhirnya menghilang, dialah Naruto, yang akan selalu menunggu Sakura, menunngunya untuk mengatakan: "aku mencintaimu juga Naruto."
.
.
-SKIP  TIME-
.
.
Sakura pun tiba di rumah dan kedatangannya langsung disambut oleh Ayame-san.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita ABG | Cerita HOT | Cerita ABG ML (foto HOT)

How to Contact Me

Resensi Buku | Review Novel Once Upon a Love by Aditia Yudis