Kini sudah ada Rokok Herbal di Malang
detikcom -
Selama ini
rokok
dianggap
sebagai biang
penyakit.
Selain
impotensi,
jantung dan kanker, rokok juga
menyebabkan gangguan kehamilan dan
janin. Pesan kesehatan ini selalu terbaca
dalam setiap kemasan rokok. Namun pesan
kesehatan itu tidak ada dalam kemasan
rokok herbal yang diciptakan warga
Malang. Tentu saja rokok ini dibuat dari
bahan-bahan herbal yang sengaja dicampur
dan menggulungnya menjadi batang rokok.
Pria yang menggeluti rokok herbal itu
bernama Syekh KH R. Abdul Malik Al
Kholwati. Dia memulai usaha membuat
rokok herbal ini sejak 2005 lalu. Berawal
dari keprihatinannya melihat banyak pasien
mengidap berbagai penyakit yang tidak
didukung kecukupan materi untuk berobat.
Harapannya, pasien tersebut bisa
mengonsumsi rokok buatannya sebagai
terapi. "Bahan-bahannya dari herbal,
makanya rokok ini untuk kesehatan," kata
Abdul Malik saat ditemui detiksurabaya.com
di tempat usahanya kawasan Perum
Kalianyar Permai C-1 Desa Sidodadi
Kecamatan Lawang Kabupaten Malang,
Kamis (4/11/2010). Produk rokok hasil
racikan pengasuh Pondok Pesantren Sirajul
Munir ini diberi nama Rokok Sin. Nama Sin
sendiri diambil dari sebuah nama gunung di
wilayah bukit Thursina. "Sin mempunyai
arti kesehatan," ungkapnya. Untuk produksi
rokok, pria kelahiran Sampang, Madura
1969 silam ini melibatkan para santrinya.
Selain belajar ilmu agama, para santri juga
bekerja melinting rokok. Sebagian warga
yang mempunyai ekonomi pas-pasan juga
dilibatkan Abdul Malik untuk memproduksi
rokoknya. Lokasi pengerjaan sendiri berada
satu kompleks dengan pondok pesantren
yang dibinanya. Kini usaha rokok Abdul
Malik berkembang pesat dan mempunyai
omzet sebesar Rp 2,5 miliar.
Selama ini
rokok
dianggap
sebagai biang
penyakit.
Selain
impotensi,
jantung dan kanker, rokok juga
menyebabkan gangguan kehamilan dan
janin. Pesan kesehatan ini selalu terbaca
dalam setiap kemasan rokok. Namun pesan
kesehatan itu tidak ada dalam kemasan
rokok herbal yang diciptakan warga
Malang. Tentu saja rokok ini dibuat dari
bahan-bahan herbal yang sengaja dicampur
dan menggulungnya menjadi batang rokok.
Pria yang menggeluti rokok herbal itu
bernama Syekh KH R. Abdul Malik Al
Kholwati. Dia memulai usaha membuat
rokok herbal ini sejak 2005 lalu. Berawal
dari keprihatinannya melihat banyak pasien
mengidap berbagai penyakit yang tidak
didukung kecukupan materi untuk berobat.
Harapannya, pasien tersebut bisa
mengonsumsi rokok buatannya sebagai
terapi. "Bahan-bahannya dari herbal,
makanya rokok ini untuk kesehatan," kata
Abdul Malik saat ditemui detiksurabaya.com
di tempat usahanya kawasan Perum
Kalianyar Permai C-1 Desa Sidodadi
Kecamatan Lawang Kabupaten Malang,
Kamis (4/11/2010). Produk rokok hasil
racikan pengasuh Pondok Pesantren Sirajul
Munir ini diberi nama Rokok Sin. Nama Sin
sendiri diambil dari sebuah nama gunung di
wilayah bukit Thursina. "Sin mempunyai
arti kesehatan," ungkapnya. Untuk produksi
rokok, pria kelahiran Sampang, Madura
1969 silam ini melibatkan para santrinya.
Selain belajar ilmu agama, para santri juga
bekerja melinting rokok. Sebagian warga
yang mempunyai ekonomi pas-pasan juga
dilibatkan Abdul Malik untuk memproduksi
rokoknya. Lokasi pengerjaan sendiri berada
satu kompleks dengan pondok pesantren
yang dibinanya. Kini usaha rokok Abdul
Malik berkembang pesat dan mempunyai
omzet sebesar Rp 2,5 miliar.
Komentar
Posting Komentar
Suka artikel diatas?
Coment please..
Supaya bisa tahu kalau kamu suka and bisa posting artikel seperti ini lagi :)
Thanks for the visit