Asal Usul Perayaan Tahun Baru Imlek (source: inbox FB)

Menyambut hari Imlek tanggal 3 Februari besok, (tingal 15 menit lagi sekarang :D) ada baiknya menceritakan asal usul bagaimana Imlek bisa dirayakan. Kan ngga seru kalau - bagi orang Tionghua - bisa merayakan Imlek tapi ga tau kenapa bisa ada imlek? Nah loh..

Yup, enjoy..

Ada sebuah legenda kuno yang
mengisahkan asal usul tradisi perayaan
Imlek di Tiongkok, begini ceritanya:
Dahulu kala ada seekor monster jahat
yang memiliki kepala panjang dan tanduk
yang tajam. Monster yang bernama nian
ini sangat ganas, dia berdiam didasar
lautan, namun setiap tahun baru dia
muncul kedarat untuk menyerang
penduduk desa dan menelan hewan
ternak. Oleh karena itu setiap menjelang
tahun baru, seluruh penduduk desa selalu
bersembunyi dibalik pegunungan untuk
menghindari serangan monster nian ini.

Pada suatu hari saat menjelang
pergantian tahun, semua penduduk desa
sedang sibuk mengemasi barang-barang
mereka untuk mengungsi ke
pegunungan, datanglah seorang lelaki tua
berambut abu-abu ke desa itu. Dia
memohon ijin menginap semalam pada
seorang wanita tua dan meyakinkannya
bahwa dia dapat mengusir pergi monster
nian ini. Tak ada satupun yang
mempercayainya. Wanita tua ini
memperingatkan dia untuk ikut
bersembunyi bersama penduduk desa
lainnya, tetapi lelaki tua ini bersikukuh
menolaknya. Akhirnya penduduk desa
meninggalkan dia sendirian di desa itu.
Ketika monster nian mendatangi desa ini
untuk membuat kekacauan, tiba-tiba dia
dikejutkan suara ledakan petasan. Nian
menjadi sangat ketakutan melihat warna
merah, kobaran api dan mendengar suara
petasan itu. Pada saat bersamaan pintu
rumah terbuka lebar lalu muncullah lelaki
tua itu dengan mengenakan baju
berwarna merah sambil tertawa keras.
Nian terkejut dan menjadi pucat pasi, dan
segera angkat kaki dari tempat itu.

Hari berikutnya, penduduk desa pulang
dari tempat persembunyiannya, mereka
terkejut melihat seluruh desa utuh dan
aman. Sesaat mereka baru menyadari
atas peristiwa yang terjadi. Lelaki tua itu
sebenarnya adalah Dewata yang datang
untuk menolong penduduk desa
mengusir monster nian ini. Mereka juga
menemukan 3 peralatan yang digunakan
lelaki tua itu untuk mengusir nian. Mulai
dari itu, setiap perayaan Tahun Baru Imlek
mereka memasang kain merah,
menyalakan petasan dan menyalakan
lentera sepanjang malam, menunggu
datangnya Tahun Baru. Adat istiadat ini
akhirnya menyebar luar dan menjadi
sebuah perayaan tradisional orang
Tionghoa yang megah dalam menyambut
“berlalunya nian” (dalam bahasa
Tionghoa, nian berarti tahun)
Orang Tionghoa selalu mengkaitkan
periode waktu dari hari ke 23 hingga ke
30 dalam 12 belas bulan tahun lunar
tepat sebelum Hari Raya Imlek sebagai
“ nian kecil”.

Setiap keluarga Tionghoa diharuskan
membersihkan lingkungan tempat tinggal
mereka untuk menyambut datangnya
tahun baru. Disamping membersihkan
lingkungan sekitar, setiap keluarga
Tionghoa membuat berbagai hidangan
menyambut Imlek yang terbuat dari
daging ayam, bebek, ikan dan sapi / babi,
serta manisan dan buah-buahan. Tak
ketinggalan pula para orang tua
membelikan baju baru untuk anak-
anaknya dan mempersiapkan bingkisan
angpao saat mengunjungi kerabat dan
keluarga.

Ketika malam Tahun Baru tiba, seluruh
keluarga berkumpul bersama. Di wilayah
utara Tiongkok, setiap keluarga memiliki
tradisi makan kue bola apel, yang dalam
bahasa Tionghoa-nya disebut Jiao,
pelafalannya sama dengan kata bersama
dalam bahasa Tionghoa, sehingga kue
bola apel sebagai symbol kebersamaan
dan kebahagiaan keluarga. Selain itu jiao
juga bermakna datangnya tahun baru.

Di wilayah selatan Tiongkok,
masyarakatnya suka sekali memakan kue
manisan Tahun Baru (yang terbuat dari
tepung beras lengket), yang
melambangkan manisnya kehidupan dan
membuat kemajuan dalam Tahun Baru ini
(dalam bahasa Tionghoa kata “kue”
dan “membuat kemajuan” memiliki
pelafalan yang sama dengan kata gao)

Menjelang jam 12 malam, setiap keluarga
akan menyalakan petasan.
Hari pertama Tahun Baru Imlek, orang
Tionghoa menggunakan baju baru dan
mengucapkan selamat kepada orang yang
lebih tua. Anak-anak yang mengucapkan
tahun baru kepada yang lebih tua, akan
mendapatkan angpao uang. Sedangkan
pada hari kedua dan ketiga, mereka saling
mengunjungi teman dan kerabat
dekatnya.

Selama masa perayaan Tahun Baru Imlek,
pada umumnya jalan-jalan diarea
perdagangan penuh sesak dengan
keluarga Tionghoa yang berbelanja untuk
keperluan Imlek. Dibeberapa tempat
diluar negeri biasanya diadakan berbagai
acara hiburan menyambut Imlek seperti
pertunjukkan Barongsai dan Naga, pasar
bunga dan pameran klenteng.

Setelah hari ke 15 bulan pertama dalam
kalender Lunar, adalah waktu
diadakannya Festival Lentera, yang
menandakan berakhirnya perayaan Tahun
Baru Imlek.

Happy Chinesse New Year all!

"贺新年(he xin nian) New year"

贺新年祝新年 新年啊年连年
He Xin Nian Zhu Xin Nian Xin Nian A Nian
Lian Nian
tahun baru selamat tahun baru tahun
baru tahun ke tahun
...New year new year new year years and
years

爆竹声声 催人想幼年
Bao Zhu Sheng Sheng Cui Ren Xiang You
Nian
Dengan saling berucap dalam tahun yang
baru lagi
With the sound of blows people want
young

贺新年祝新年 新年啊年连年
He Xin Nian Zhu Xin Nian Xin Nian A Nian
Lian Nian
tahun baru selamat tahun baru tahun
baru tahun ke tahun
New year new year new year years and
years

愿大家都过个太平年
Yuan Da Jia Dou Guo Ge Tai Ping Nian
Kita semua akan memasuki tahun yang
penuh kedamaian
May we all have the peacefull year

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita ABG | Cerita HOT | Cerita ABG ML (foto HOT)

How to Contact Me

Resensi Buku | Review Novel Once Upon a Love by Aditia Yudis