Andi Lau (Antara Dilema dan Galau)
Siang ini, setelah makan siang, entah kenapa pikiran ini muncul, aku merasa selalu ada penderitaan, masalah, cobaan - atau apapun itu yang sejenis - tersendiri yang selalu mengikuti, dimanapun tempat aku berada (sekolah, rumah, tempat kerja sementara).
Hasil pemikiran itu juga membuat aku jadi membandingkan diriku dengan orang lain. Aku membandingkan masalah dengan masalah teman-temanku yang lain. Aku pikir mereka mungkin tidak pernah seperti yang aku alami. Jika di rumah tidak merasa nyaman, ada teman sekolah yang membuat mereka nyaman, begitu juga sebaliknya.
Tapi, berbeda dengan aku, terkadang aku merasa tak nyaman di rumah. Terkadang, Begitu juga di sekolah. Terkadang, Begitu juga di tempat kerja saat ini. Dan akhirnya semua pemikiran itu membuat aku merujuk kembali ke suatu pertanyaan yang sebelumnya sudah pernah kupertanyakan pada diri sendiri.
Apa tujuanku yang sebenarnya hidup di dunia ini? Sebenarnya yang aku lakukan selama ini untuk apa?
Pertanyaan yang membingungkan sekaligus yang aku benci. Karena jika pertanyaan itu muncul dalam pikiranku, aku merasa semua yang aku lakukan di dunia ini seperti tak ada artinya lagi. Pertanyaan yang membuatku merasa, aku gagal dalam menjalani hidupku ini.
Dan itu juga membuat aku bertanya, adakah dan dimanakah tempat yang benar-benar, ada kebahagiaan untukku. Kebahagiaan yang sesungguhnya dan bertahan lama, bukan kebahagiaan semu yang hanya memuaskan keinginan daging semata.
Atau, apakah sebenarnya, aku yang selalu merasa tak puas dan kurang mensyukuri hidupku ini? Apa aku yang terlalu kurang kerjaan sampai membandingkan masalahku dengan punya orang lain? Apa aku yang hanya melihat sekilas saja orang lain dari luar, padahal aku tak tahu persis orang itu sebenarnya punya banyak masalah?
Yang pasti aku bingung dan masih penasaran akan kebahagiaan yang dibicarakan banyak orang. Dan aku berharap Tuhan akan mempercepat jawaban akan pertanyaanku itu. Amin.
Hasil pemikiran itu juga membuat aku jadi membandingkan diriku dengan orang lain. Aku membandingkan masalah dengan masalah teman-temanku yang lain. Aku pikir mereka mungkin tidak pernah seperti yang aku alami. Jika di rumah tidak merasa nyaman, ada teman sekolah yang membuat mereka nyaman, begitu juga sebaliknya.
Tapi, berbeda dengan aku, terkadang aku merasa tak nyaman di rumah. Terkadang, Begitu juga di sekolah. Terkadang, Begitu juga di tempat kerja saat ini. Dan akhirnya semua pemikiran itu membuat aku merujuk kembali ke suatu pertanyaan yang sebelumnya sudah pernah kupertanyakan pada diri sendiri.
Apa tujuanku yang sebenarnya hidup di dunia ini? Sebenarnya yang aku lakukan selama ini untuk apa?
Pertanyaan yang membingungkan sekaligus yang aku benci. Karena jika pertanyaan itu muncul dalam pikiranku, aku merasa semua yang aku lakukan di dunia ini seperti tak ada artinya lagi. Pertanyaan yang membuatku merasa, aku gagal dalam menjalani hidupku ini.
Dan itu juga membuat aku bertanya, adakah dan dimanakah tempat yang benar-benar, ada kebahagiaan untukku. Kebahagiaan yang sesungguhnya dan bertahan lama, bukan kebahagiaan semu yang hanya memuaskan keinginan daging semata.
Atau, apakah sebenarnya, aku yang selalu merasa tak puas dan kurang mensyukuri hidupku ini? Apa aku yang terlalu kurang kerjaan sampai membandingkan masalahku dengan punya orang lain? Apa aku yang hanya melihat sekilas saja orang lain dari luar, padahal aku tak tahu persis orang itu sebenarnya punya banyak masalah?
Yang pasti aku bingung dan masih penasaran akan kebahagiaan yang dibicarakan banyak orang. Dan aku berharap Tuhan akan mempercepat jawaban akan pertanyaanku itu. Amin.
Komentar
Posting Komentar
Suka artikel diatas?
Coment please..
Supaya bisa tahu kalau kamu suka and bisa posting artikel seperti ini lagi :)
Thanks for the visit