Sedikit Fiksi Tentang Kegalauan Akan Masalah
Malam yang dingin karena rintik-rintik hujan, seperti sekarang ini, bukanlah hal yang menyenangkan lagi, seperti sebelumnya. Biasanya, salah satu hal yang ia sukai untuk dilakukan ialah, meringkuk di bawah hangatnya selimut, dengan suasana kamar yang temaram, memeluk guling dengan erat, dan memejamkan mata sembari mendengar bunyi gemericik rintik-rintik hujan yang jatuh ke atap dan tanah. Entah kenapa udara dingin yang membelainya, justru malah memberikan kenikmatan tersendiri baginya.
Tapi, tidak seperti sekarang. Ia hanya meringkuk di atas kasur, memeluk lututnya, tanpa kehangatan selimut. Udara dingin tak lagi ia rasakan membelainya, malah sekarang, seperti menusuk tulang-tulangnya, sehingga bulu romanya pun berdiri tegak. Ia menggigil kedinginan.
Keadaan kamarnya yang temaram justru malah memperburuk perasaannya. Beberapa kali tubuhnya bergetar, tetes demi tetes air mata berjatuhan dari pelupuk matanya dan membasahi seprai kasur. Suara deras rintik-rintik hujan pun bagai lagu pengiring untuk kesedihannya. Mungkin ini semua karena hatinya yang sangat gundah, sedih. Tak ia sangka ia akan dirundung masalah seberat ini. Dan yang paling menyedihkan ialah, ia harus menghadapi masalah pelik ini, hanya seorang diri.
***
Sedikit fiksi yang dibuat saat hujan dan mati lampu, juga dengan secuil perasaan galau.. Hehe. Dan lahirlah fiksi entah-apa ini..
Dan juga didekasikan buat orang yang lagi ada masalah, jangan meringkuk seperti diatas juga loh, walau kamu merasa sendirian menanggung masalah. Tapi, hadapilah masalah sampai selesai, menangis juga boleh, jika memang itu bisa mengurangi sedikit rasa sedih perasaanmu. Dan setelah itu, hadapilah masalahnya lagi! Ayo, semangat! Kamu ngga sendiri! Aku pun pernah menghadapi masalah sendirian. Minta bantuan pada Tuhan, Tuhan itu ngga pelit kok! ^^
Buat yang lagi adem ayem aja, tetap ingat Tuhan, oke? Bantulah orang yang lagi tertimpa masalah, jika memang orang itu amat membutuhkannya.
Have a good day! ^^
Tapi, tidak seperti sekarang. Ia hanya meringkuk di atas kasur, memeluk lututnya, tanpa kehangatan selimut. Udara dingin tak lagi ia rasakan membelainya, malah sekarang, seperti menusuk tulang-tulangnya, sehingga bulu romanya pun berdiri tegak. Ia menggigil kedinginan.
Keadaan kamarnya yang temaram justru malah memperburuk perasaannya. Beberapa kali tubuhnya bergetar, tetes demi tetes air mata berjatuhan dari pelupuk matanya dan membasahi seprai kasur. Suara deras rintik-rintik hujan pun bagai lagu pengiring untuk kesedihannya. Mungkin ini semua karena hatinya yang sangat gundah, sedih. Tak ia sangka ia akan dirundung masalah seberat ini. Dan yang paling menyedihkan ialah, ia harus menghadapi masalah pelik ini, hanya seorang diri.
***
Sedikit fiksi yang dibuat saat hujan dan mati lampu, juga dengan secuil perasaan galau.. Hehe. Dan lahirlah fiksi entah-apa ini..
Dan juga didekasikan buat orang yang lagi ada masalah, jangan meringkuk seperti diatas juga loh, walau kamu merasa sendirian menanggung masalah. Tapi, hadapilah masalah sampai selesai, menangis juga boleh, jika memang itu bisa mengurangi sedikit rasa sedih perasaanmu. Dan setelah itu, hadapilah masalahnya lagi! Ayo, semangat! Kamu ngga sendiri! Aku pun pernah menghadapi masalah sendirian. Minta bantuan pada Tuhan, Tuhan itu ngga pelit kok! ^^
Buat yang lagi adem ayem aja, tetap ingat Tuhan, oke? Bantulah orang yang lagi tertimpa masalah, jika memang orang itu amat membutuhkannya.
Have a good day! ^^
Komentar
Posting Komentar
Suka artikel diatas?
Coment please..
Supaya bisa tahu kalau kamu suka and bisa posting artikel seperti ini lagi :)
Thanks for the visit