Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2012

Resensi Buku | Review Manusia Setengah Salmon by Raditya Dika

Gambar
Judul: Manusia Setengah Salmon Penulis: Raditya Dika Penerbit: GagasMedia (Cetakan ketiga, 2011) Tebal: viii+264 halaman Pertama, agak ngga yakin kalau ini memang buku Raditya Dika, walaupun cover-nya udah sangat meyakinkan, IMO, biasanya cover-cover buku Dika itu pasti nge-jreng, norak, dan ramai banget. Cover kali ini, menurutku, memang norak abis. Tapi ngga rame, ngga seperti buku yang sebelum-sebellumnya. Tapi, setelah aku cari-cari resensi buku ini di google, yah... sedikit mendapat pencerahan, rupanya memanglah ini bukunya. Hehe.. Didalam buku ini, terdapat 19 bab yang rata-rata bercerita tentang kejadian-kejadian dalam hidup Raditya Dika. Mulai dari pindah rumah, pindah hubungan keluarga, sampai pindah hati. Di buku ini ada juga observasi ngawur, dan humor-humor singkat Raditya Dika. [Warning! Jika kamu belum membaca buku ini dan merencanakan untuk membelinya. Hati-hati membaca bagian selanjutnya, karena mengandung spoiler!] Buku ini menurutku, 50%-nya humor d

[Holiday Writing Challenge Gagas Media] Forgiven

Forgiven - Morra Quatro (hal. 94-95) * Aku melihat ke arah Will yang sedang meraba-raba mencari tali di lantai untuk mengikat kayu bakar yang telah ia susun tadi. Entah kenapa, dari tadi ia agak aneh. Ia seperti agak susah melihat, sampai harus meraba-raba. Aku jadi khawatir, jangan-jangan terjadi sesuatu padanya. "Will..." Aku memanggil nama satu-satunya kakak lelakiku, Will. Dari kecil, aku sudah terbiasa memanggil kakak langsung dengan nama, walau memang itu tak sopan. Kemudian, aku melihat lagi ke arah ibu, ibu kini sedang tertidur dengan wajah pucat. Ia sakit. "Karla," dia berkata pelan. Will melangkah menuju ke arahku dengan pelan, lalu ia memegang kedua bahuku, seperti mengetahui apa yang aku khawatirkan, ia menghiburku, "Kamu yang tenang, oke?" Aku tahu Will sebenarnya sangat sedih serta kebingungan harus berbuat apa lagi. Aku dan ibu memang hanya bisa bergantung kepadanya, sejak setahun yang lalu, itu tahun Ibu mulai sakit keras, awalnya hanya pen